Seorangindividu melakukan tindakan perilaku menyimpang karena hasil ia belajar semasa kecil, a melihat orang-orang di lingkungan tempt tinggal melakukan perilaku menyimpang pula. Berdasarkan contoh t
karenaia memperhatikan materi pelajaran dan paham terhadap apa yang dikatakan oleh guru, akan tetapi karena ia sangat mengagumi cara guru berbicara, mengagumi penampilan guru, sehingga ketika ia ditanya apa yang telah disampaikan guru, ia tidak mengerti apa-apa. Nah, siswa yang demikian pada hakikatnya tidak
Perilakumenyimpang merupakan hasil dari proses belajar atau yang dipelajari. 2. seorang yang melakukan penyimpangan karena lebih menguntungkan bila ia melakukan penyimpangan. 7. atau dibatasi untuk menjelaskan tindakan menyimpang bukan perilaku menyimpang. Dalam bab ini perpektif-perpektif labeling, kontrol dan konflik adalah contoh
TravisHirschi. Travis Hirschi (1935-sekarang) adalah seorang pemikir sosiologis asal Amerika yang mengembangkan teori kontrol sosial atau social bond theory dalam menanggapi banyak terjadinya kenakalan dan tindakan-tindakan kejahatan di Amerika yang dilakukan oleh anak-anak muda. [1] Saat menempuh pendidikan di Berkeley, ia mulai tertarik
Seorangindividu melakukan tindakan perilaku menyimpang karena hasil ia belajar semasa kecil, ia melihat orang-orang di lingkungan tempat dia tinggal - 47074999 tabithaa778 tabithaa778 06.12.2021
6war7. Desember 22nd, 2015 by putri novitasari Leave a reply » A. Perilaku Menyimpang Fenomena perilaku menyimpang dalam kehidupan bermasyarakat memang menarik untuk dibicarakan. Sisi yang menarik bukan saja karena pemberitaan tentang berbagai perilaku manusia yang ganjil itu dapat mendongkrak media massa dan ratting dari suatu mata acara di stasiun televisi, tetapi juga karena tindakan-tindakan menyimpang dianggap dapat mengganggu ketertiban masyarakat. Perilaku menyimpang adalah perilaku dari para warga masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan, tata aturan atau norma sosial yang berlaku. Menurut MZ. Lawang, perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dari sistem sosial dan mneimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang. Menurut Paul B. Horton Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat. Antropologi juga mempelajari perilaku menyimpang karena orang-orang yang berperilaku menyimpang cenderung mengabaikan nilai-nilai budaya kelompok atau masyarakatnya. Melalui nilai-nilai budaya maka akan diketahui karakteristik, tata aturan, dan kaidah-kaidah yang ada dalam kehidupan suatu masyarakat. Dengan demikian akan diketahui pula berbagai perilaku spesifik dari masing-masing kelompok dan berbagai perbedaan berperilaku di antara anggota-anggota masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk memahami “penyimpangan” perilaku yang dilakukan oleh etnis atau kultur tertentu. B. Rangkaian Kejadian yang Menyebabkan Seseorang Melakukan Penyimpangan 1. Penyimpangan Primer Rangkaian pengalaman atau karier menyimpang seseorang dimulai dari penyimpangan-penyimpangan kecil yang mungkin tidak disadarinya. Jenis penyimpangan semacam itu disebut dengan penyimpangan primer. Penyimpangan jenis ini dialami oleh seseorang mana kala ia belum memiliki konsep sebagai penyimpang atau tidak menyadari jika perilakunya menyimpang. Bentuk penyimpangan primer ini biasanya dialami oleh seseorang yang tidak menyadari bahwa perilakunya dapat menjurus ke arah penyimpangan yang lebih berat. Sekelompok anak yang mengambil mangga dari pohon milik tetangga tanpa meminta izin terlebih dulu pada pemiliknya dianggap sebagai bagian dari kenakalan biasa, bukan suatu bentuk pencurian. Sepasang remaja yang sedang berpacaran dianggap tidak menyimpang sepanjang mereka tidak melakukan hubungan seks pranikah. 2. Penyimpangan Sekunder Penyimpangan yang lebih berat akan terjadi apabila seseorang sudah sampai pada tahap penyimpangan sekunder. Yaitu, suatu tindakan menyimpang yang berkembang ketika perilaku dari si penyimpang itu mendapat penguatan melalui keterlibatannya dengan orang atua kelompok yang juga menyimpang. Bentuk penyimpangan sekunder itu juga berasal dari hasil penguatan penyimpangan primer. Jadi, misalnya pada sekelompok anak yang menganggap mencuri mangga milik tetangga itu merupakan tindakan kenakalan biasa, dan mereka melakukan kegiatan itu berkali-kali hingga usia remaja dan yang dicuri tidak saja buah mangga tetangga, tetapi juga barang-barang berharga lainnya, maka tindakan negatif itu lama kelamaan menjadikan dirinya sebagai pencuri kelas kakap. Apalagi jika masyarakat membiarkan tindakan itu tanpa melakukan kontrol sosial atau memberi hukuman berat terhadap perilaku mereka. Demikian pula bila sepasang remaja yang sedang berpacaran dan terseret arus pergaulan bebas, menghalalkan hubungan seks pranikah, maka ada kecenderungan kuat, entah itu pada pihak perempuan maupun laki-lakinya, lebih mudah masuk ke dalam dunia prostitusi. C. Sub Kebudayaan Menyimpang Perilaku menyimpang tidak saja dilakukan secara perorangan tapi tak jarang juga dilakukan secara berkelompok. Penyimpangan yang dilakukan oleh kelompok disebut dengan sub kebudayaan menyimpang. Sub kebudayaan adalah sekumpulan norma, nilai, kepercayaan, kebiasaan, atau gaya hidup yang berbeda dari kultur dominan. Contoh sederhana yang dapat menunjukkan keberadaan berbagai sub kebudayaan adalah dalam dunia seni lukis. Para seniman yang beraliran ekspresionis memiliki keunikan tersendiri dalam menuangkan ide dan gaya lukisannya dibandingkan dengan pelukis yang beraliran naturalis. Bila pelukis naturalis lebih senang menggambar benda atau keadaan sesuai dengan aslinya, maka para penganut ekspresionis cenderung menggambarkan sesuatu menurut persepsi sang pelukis dan terkadang hasil lukisannya terkesan tak dimengerti orang lain. D. Teori Perilaku Menyimpang Anomie Teori anomie berasumsi bahwa penyimpangan adalah akibat dari adanya berbagai ketegangan dalam suatu struktur sosial sehingga ada individu-individu yang mengalami tekanan akhirnya menjadi menyimpang. Pandangan tersebut dikemukakan oleh Robert Merton pada sekitar tahun 1930-an. 2. Teori Sosialisasi Teori ini menyebutkan bahwa penyimpangan perilaku adalah hasil dari proses belajar. Salah seorang ahli teori belajar yang banyak dikutip tulisannya adalah Edwin H. Sutherland. Ia menamakan teorinya dengan Asosiasi Diferensial. Menurut Sutherland, penyimpangan adalah konsekuensi dari kemahiran dan penguasaan atas suatu sikap atau tindakan yang dipelajari dari norma-norma yang menyimpang, terutama dari sub kebudayaan atau di antara teman-teman sebaya yang menyimpang. 3. Teori Labeling Teori labeling menjelaskan penyimpangan terutama ketika perilaku itu sudah sampai pada tahap penyimpangan sekunder. Analisis tentang pemberian cap itu dipusatkan pada reaksi orang lain. Artinya ada orang-orang yang memberi definisi, julukan, atau pemberi label pada individu-individu atau tindakan yang menurut penilaian orang tersebut adalah negatif. Seseorang yang melakukan perilaku menyimpang berulang-ulang, di cap oleh masyarakat sekitar karena sering melakukan penyimpangan sosial. 4. Teori Kontrol Ide utama di belakang teori kontrol adalah bahwa penyimpangan merupakan hasil dari kekosongan kontrol atau pengendalian sosial. Teori ini dibangun atas dasar pandangan bahwa setiap manusia cenderung tidak patuh pada hukum atau memiliki dorongan untuk melakukan pelanggaran hukum. Oleh sebab itu para ahli teori kontrol menilai perilaku menyimpang adalah konsekuensi logis dari kegagalan seseorang untuk menaati hukum. 5. Teori Konflik Teori konflik lebih menitik beratkan analisisnya pada asal-usul terciptanya suatu aturan atau tertib sosial. Teori ini tidak bertujuan untuk menganalisis asal-usul terjadinya pelanggaran peratutan atau latar belakang seseorang berperilaku menyimpang. Perspektif konflik lebih menekankan sifat pluralistik dari masyarakat dan ketidakseimbangan distribusi kekuasaan yang terjadi di antara berbagai kelompoknya. Karena kekuasaan yang dimiliki oleh kelompok-kelompok elite, maka kelompok-kelompok itu juga memiliki kekuasaan untuk menciptakan peraturan, khususnya hukum yang dapat melayani kepentingan-kepentingan mereka. Sumber Dwi Narwoko, J., dan Suyanto, Bagong. 2011. Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan. Jakarta Kencana. Previous Entry Materi Antropologi Kelas X Bab 3 Internalisasi Nilai-Nilai Budaya dalam Pembentukan Kepribadian dan Karakter Next Entry Ulasan Akhir 10 Blog Sejawat
Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal SMA Sosiologi Acak ★ Ketimpangan Sosial dan Globalisasi - Sosiologi SMA Kelas 12Terdapat kasus seorang individu melakukan tindakan perilaku yang menyimpang karena hasil ia belajar semasa kecil, ia melihat orang-orang di lingkungan tempat tinggal melakukan perilaku menyimpang pula. Pemecahan masalah ini berkaitan dengan teori perilaku menyimpang yaitu asosiasi BENARB. SALAH Pilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya PAS Sosiologi SMA Kelas 10Dalam usaha pembangunan kajian Sosiologi terdiri atas beberapa tahap. Salah satunya tahap perencanaan. Pada tahap ini perlu diadakan ….A. Identifikasi kebutuhan masyarakat dan saluran komunikasiB. Percobaan untuk mengkaji gejala sosial di masyarakatC. Pengawasan terhadap kekuatan sosialD. Analisis mengenai dampakE. Interaksi antarindividu Materi Latihan Soal LainnyaJaringan Hewan - Biologi SMA Kelas 11 IPAPAT Bahasa Indonesia SMA Kelas 11IPS Tema 9 SD Kelas 6Geografi SMA Kelas 12PTS PAI Semester 2 Genap SD Kelas 2Logika CPNSMetabolisme Enzim dan KatabolismeEvaluasi IPA SD Kelas 4Listrik Statis - IPA SMP Kelas 9Barisan dan Deret - Matematika SMA Kelas 11Cara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang Jika halaman ini selalu menampilkan soal yang sama secara beruntun, maka pastikan kamu mengoreksi soal terlebih dahulu dengan menekan tombol "Koreksi" diatas. Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.
seorang individu melakukan tindakan perilaku menyimpang karena hasil ia belajar