Mujizatpengubahan air menjadi anggur yang diperbuat Yesus Kristus di kota Kana, Galilea. Anak2 sudah tahu cerita ini, tapi ini adalah bukti bahwa Dia adalah Anak Allah yang hidup dan berkuasa. Jadi murid2 juga mulai percaya kepada-Nya (Yohanes2:1-11) Membuat kreativitas dari kertas dengan tema Yesus Naik Ke Surga. Empat puluh hari seterah Perkawinandi Kana. (Ist) PADA peristiwa perkawinan di Kana yang sering kita dengar ceritanya, biasanya pusat perhatian kita pada mukjizad Yesus yang mengubah air menjadi anggur. Padahal Yohanes tidak pernah menyebut tindakan Yesus sebagai mukjizad. Yohanes menyebut peristiwa ini sebagai tanda pertama dari tanda-tandanya yang menyatakan DalamMatius 28:19-20, Tuhan Yesus menyuruh mereka pergi, namun di Kisah rasul 1:4 Tuhan Yesus melarang mereka untuk meninggalkan Yerusalem, mengapa? Jawabannya yaitu karena mereka belum dibaptis Roh Kudus dan dipenuhi dengan kuasa Roh Kudus. Ada beberapa dampak Pentakosta bagi murid Tuhan Yesus, yaitu: Keberanian (Kisah rasul 2:14-15) Tuannyatidak menyadari Yesus mengubah air dalam guci menjadi anggur. Pelayan itu tercengang. Dia membawa calon pengantin itu ke samping dan memujinya. Sebagian besar pasangan menyajikan anggur terbaik terlebih dahulu, katanya, kemudian mengeluarkan anggur yang lebih murah setelah para tamu terlalu banyak minum dan tidak akan memerhatikan. Sepertihalnya Yesus sanggup mengubah air menjadi anggur, Dia sanggup mengubah kita yang "biasa-biasa" saja untuk menjadi anggur yang baik yang bisa memberkati, membawa sukacita bagi banyak orang. Kalau kita baca lagi kisah di atas, kita bisa melihat bahwa awalnya tempayan-tempayan itu disuruh Yesus sendiri untuk diisi dengan air. Ini bisa g5yhk. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ketika aku berdoa mujizat itu nyata !Ketika aku percaya mujizat itu nyata ! Setiap kita pasti mendambakan terjadinya muzijat dalam hidup kita entah itu dalam situasi apapun. Besok kita akan memasuki minggu biasa yang ke dua. Di awal pekan biasa ini kita disuguhkan dengan permenungan melalui mujizat yang dilakukan Yesus dalam pesta pernikahan di kana. Mujizat yang dilakukan Yesus dalam pesta perkawinan pantas menjadi refleksi bagi kita. Nah,teman-teman setelah saya merenungkan kutipan injil ini saya menemukan tiga poin penting yang pantas menjadi pedoman kita untuk mengalami mujizat dari Dia sang pemberi pernikahan melambangkan tubuh sosial. Pesta pernikahan menggambarkan kesatuan yang hendaknya terjadi diantara kita. Kita bisa membayangkan sebuah acara pesta yang dihadiri oleh banyak orang. Tentu saja kita tidak saling mengenal karena kita datang dari berbagai penjuru. Nah, kita bisa melihat lihat situasi tersebut bahwa perbedaan menjadi panggilan untuk bersatu. Berbeda dan bersatu adalah struktur inheren kehidupan iman dan spiritual kita. Namun tak jarang dalam kebersamaan sering kita mengalami relasi yang dingin bahkan hambar dengan sesama. Oleh karena itu,hari ini melalui injilnya Yesus mengharapkan kita agar kiranya bisa bertransformasi dalam situasi apapun. Dengan bertransformasi kita bisa mengubah situasi yang dingin menjadi itu apa sih makna yang bisa kita miliki dari peristiwa perta pernikahan di kana ? Mujizat yang dilakukan Yesus yakni mengubah air menjadi anggur adalah salah satu peristiwa yang membahagiakan bagi pestawan. Karena pelaksana pesta tidak malu terhadap para undangan karena kehabisan anggur. Sikap peka bunda Maria mendatangkan sukacita bagi setiap orang yang mengikuti pesta. Namun dari percakapan Bunda Maria dengan Yesus kita tahu bahwa mujizat itu terjadi sesuai waktu Tuhan dan bukan waktu 3 poin penting dari peristiwa tersebut yang menjadi makna sekaligus ajakan bagi kita adalah sebagai berikut 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya Ayat bacaan Yohanes 29 ===================== “Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu–dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya” Hari ini ketika berjalan-jalan di supermarket, saya melihat sederetan botol-botol minuman dengan berbagai merek, kemasan dan rasa. Semuanya tentu mengandung air, tetapi harganya beragam. Sesama air mineral saja bisa berbeda harga. Ada yang karena mereknya, ada pula yang ditambahi oksigen sehingga dikatakan akan lebih sehat dan segar untuk diminum dibandingkan air biasa. Cukup lama saya mengamat-amati berbagai jenis minuman ini, sehingga saya pun berpikir, jika air mineral saja sudah lebih mahal dibanding air putih biasa, bagaimana jika dibandingkan dengan anggur? Tentu harganya akan jauh lebih tinggi. Sama-sama air, sama-sama minuman, tapi jauh berbeda nilainya. Saya pun teringat ketika Yesus mengadakan mukjizat merubah air menjadi anggur di sebuah pesta perkawinan yang tercatat dalam Alkitab. Melanjutkan renungan mengenai orang benar kemarin, hari ini saya mengangkat kisah mengenai kisah kehadiran Yesus di pesta perkawinan di Kana yang terdapat dalam Yohanes 21-11. Ada banyak implikasi yang bisa kita jadikan pelajaran dari kisah ini, tapi hari ini saya secara khusus hari ini saya ingin fokus kepada mukjizat yang dilakukan Yesus dengan mengubah air menjadi anggur. Dikisahkan pada waktu itu Yesus dan murid-muridNya hadir disana, begitu pula ibu Yesus. Mungkin tamu yang hadir membludak jauh dari yang diperkirakan, sehingga mereka kehabisan anggur. Mari kita lihat situasi disana. “Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.” Yohanes 26. Dua-tiga buyung itu kira-kira setara dengan 20-30 galon, kira-kira 100 liter bisa ditampung dalam masing-masing tempayan. “Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.” Dan merekapun mengisinya sampai penuh.” ay 7. Setelah itu, Yesus meminta mereka untuk menyendok air itu dan membawanya kepada pemimpin pesta. ay 8. Lalu inilah yang terjadi. “Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu–dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya”. ay 9. Si pemimpin pesta pun terheran-heran. Segera ia memanggil mempelai pria, dan berkata “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.”ay 10. Ini ringkasan dari mukjizat awal sebagai permulaan dari pelayanan Kristus secara langsung di dunia. Yesus mengubah air menjadi anggur. Bukan sekedar anggur biasa atau ala kadarnya, tapi jelas dikatakan anggur yang baik. ay 10. Anggur yang baik ini kemudian dinikmati dan menjadi berkat bagi banyak orang yang hadir disana. Akan sangat jauh berbeda tentunya jika yang dihidangkan hanya air putih biasa. Dari kisah terkenal ini kita bisa mengambil pelajaran penting. Seperti apakah kita saat ini? Apakah kita masih seperti air biasa atau seperti air yang sedang dalam proses pemurnian? Seperti halnya Yesus sanggup mengubah air menjadi anggur, Dia sanggup mengubah kita yang “biasa-biasa” saja untuk menjadi anggur yang baik yang bisa memberkati, membawa sukacita bagi banyak orang. Bagaimana caranya? Dari kisah di atas kita bisa melihat bahwa awalnya tempayan-tempayan itu disuruh Yesus sendiri untuk diisi dengan air. Ini berbicara mengenai pentingnya kita mengisi diri kita secara teratur dengan firman Tuhan yang hidup. Firman Tuhan sungguh penting dalam hidup kita, “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.” Ibrani 412. Dan jangan lupa sebelum air diperintahkan Yesus untuk masuk ke tempayan, ada sebuah pesan penting yang disampaikan ibu Yesus. “Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!“ ay 5. Dari sini kita bisa melihat bahwa ketaatan pada Yesus menjadi kunci utama pula. Jadi secara singkat kita bisa melihat bahwa jika kita manusia berada di tangan Yesus, taat kepadaNya dan kemudian mengisi diri kita dengan air yang adalah firman Tuhan, maka kita bisa diubahkan untuk menjadi anggur atau berkat bagi orang lain. Menjalani sebuah proses pengubahan seringkali tidak menyenangkan. Ada kalanya kita harus mengalami berbagai hal berat dan menyakitkan ketika sedang dibentuk. Tetapi kemudian setelahnya kita bisa diubahkan Tuhan menjadi anggur berkualitas yang bisa memberkati banyak orang. Hidup kita yang biasa-biasa saja bisa diubahkan dan dipakai Tuhan agar bermakna bagi orang lain. Untuk itu kita harus rela ditegur, dikoreksi, diajar atau bahkan dihajar apabila perlu. Siapapun kita, apapun latar belakang kita, Tuhan bisa pakai itu semua untuk menjadi berkat. Yang dibutuhkan adalah kerelaan kita untuk diubahkan dan dipakai agar menjadi berkat. Ketaatan kita secara penuh, melakukan apa yang Dia perintahkan, lalu mengisi diri kita dengan firman Allah, itulah dasar yang akan mengarahkan kita menjadi anggur berkualitas. Seperti air jenis apakah kita saat ini? Mari kita sama-sama terus bertumbuh hingga bisa menjadi anggur baik yang memberkati orang banyak. Jadilah anggur yang baik yang membawa sukacita dan berkat bagi sesama Follow us on twitter

kisah yesus mengubah air menjadi anggur